PENGUJIAN BAHAN BANGUNAN
TEKNIK PENGUJIAN BETON
kalo
untuk sampel uji tekan casingnya terbuat dari besi berbentuk slinder
atau berbentuk kubus. betul mesti direndam .hingga beberapa saat sebelum
diuji tekan. uji tekan 7 hari, 14 hari,21 hari dan 28 hari.untuk
praktisnya untuk ngetes bisa nebeng di lab beton PU atau kampus sipil
terdekat karena alat uji tekan sampel eton nggak murah lo .
Cetakan
kubus beton (concrete cube mould) bisa menggunakan material
triplek/plywood dengan ukuran 15cm x 15 cm x 15cm untuk pengujian
laboratorium. Jika cetakan yang anda buat tidak standard, nanti bisa di
kalibrasi sewaktu uji kuat tekan beton. Kalau cetakan anda besar sekali,
mungkin bisa dengan load test atau hammer test.
Untuk
komposisi campuran beton harus di buatkan mix designnya/trial mix
(perbandingan pasir+semen+agregat+scale(+admixtures, kalau perlu)).
Cetakan kubus per komposisi bisa 6 buah atau 9buah untuk test umur beton
7 hari, 14 hari dan 28 hari (curing time), masing-masing sebanyak 3
buah, gunanya untuk perbandingan nilai (average) atau menghindari
kegagalan jika sewaktu2 mesin uji rusak/bermasalah (sebagai spare)
Sebelum casting ke cetakan, dilakukan uji slump (slump test) menggunakan
slump cone untuk kontrol kadar air (water content) dan pengujian factor
pemadatan.
Metode
pengujian kuat tekan beton ada beberapa cara, antaranya pengujian yang
sifatnya tidak merusak (UT atau Hammer Test) dan pengujian yang sifatnya
setengah merusak atau merusak keseluruhan dengan uji pembebanan (Load
Test) dan juga ada pengujian laboratorium (compressive strength test)
Yang praktis adalah metode pengujian dengan Metode Hammer Test.
Kelebihan metode ini adalah:
- praktis (mudah penggunaannya)
- murah
- pengukuran dilakukan dengan cepat
- dan tidak merusak.
Kekurangannya:
-
hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban beton,
sifat-sifat dan jenis agregat kasar, derajad karbonisasi dan umur beton.
Oleh karena itu perlu diingat bahwa beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama
- Sulit mengkalibrasi hasil pengujian
- Tingkat keandalannya rendah
- Hanya memberikan imformasi mengenai karakteristik beton pada permukaan
Perendaman
benda uji dalam hal ini sifatnya wajib, sama halnya curing untuk beton
struktur mengambil masa 4hari sampai 7 hari, gunanya untuk mengindari
pengerasan terlalu cepat pada permukaan beton.
Walaupun sekarang ini ada admixtures yang fungsinya memperlambat atau mempercepat waktu setting beton.
Untuk daerah anda, kenapa tidak kerja sama dengan batching plan (ready mix concrete company) setempat? Di Batam ada Remicon, Setia Ready Mix, Utama Beton Raya dll. Masing2
mereka punya laboratorium uji tekan beton dan peralatan pembuatan benda
uji. Serahkan saja trial mix ke mereka, tinggal beres menunggu hasil
laporan.
Atau
undang rekan2 mahasiswa yang akan tugas akhir untuk melakukan
penelitian kekuatan beton dengan campuran material scale, hasil
penelitian tugas akhir mereka bisa di gunakan untuk kepentingan
perusahaan anda.
Atau,
CT kan punya konsultan sipil, serahkan saja ke konsultan untuk
pengujian dan prosedurnya. Terlalu beresiko bagi anda yang bukan orang
sipil untuk melaksanakan tugas yang bukan merupakan bidangnya. Dan
jangan lupa memberitahukan pihak berwenang (BAPPEDAL ?? cmiiw) hasil
pengujian anda.
pertama:
tatacara pengujian beton dapat dilihat di ASTM : cube compressive
strength atau cylindrical compressive strength. mungkin link ini bisa
membantu:
kedua:
perendaman yang dilakukan adalah tahap curing dari beton tersebut.
mengingat bahwa proses hidrasi terus berlanjut. pengujian kuat tekan
beton dilakukan untuk umur tertentu yaitu 1 hari; 7hari; 14hari dan
28hari
TEGAGANGAN BETON.
1) tegangan-regangan beton terhadap tekan:
diuji
dengan standar ASTM C39-86 dengan pemberian beban tekan
incremental/bertahap pada silinder beton (diameter 150 mm, tinggi 300
mm) sampai hancur. umumnya dibuat 9 sample dimana 3 digunakan untuk test
pada saat umur beton 7hari (kekuatan beton 70 % dari fc'), 3 pada saat
umur beton 14 hari (kekuatan beton 85-90 % dari fc') dan sisanya untuk
28 hari (kekuatan beton 100 % dari fc')
2) tegangan-regangan beton terhadap tarik:
Kekuatan
tarik beton ditentukan dari percobaan pembebanan silinder menurut ASTM
496-37 dimana silinder dengan ukuran diameter 150 m dan tinggi 300 mm
ditekan dengan beban merata sebesar P disepanjang benda uji sampai
bendai uji terbelah dua pada saat dicapainya kekuatan tarik.
kekuatan beton terhadap tegangan dan regangan juga akan ditentukan dari sengkang yang digunakan.
3) tegangan-regangan baja:
ini tergantung dari kualitas dan ukuran dari tulangan yang digunakan.
jadi
pada umumnya setelah campuran beton siap dilakukan uji slump (kadar air
beton) setelah itu lalu campuran ceton dimasukkan kedalam cetakan
(silinder atau persegi 15x15x15 cm).
agar rata casing akan diketok2 (kalau dilapangan menggunakan vibrator)
setelah
itu diletakkan ditempat teduh hingga beton mengeras (jangan terkena
matahari langsung karena kadar air dapat menguap sangat cepat ketika
curing dan mengakibatkan crack pada beton).
kira2 1 hari sebelum hari pengetesan lepaskan beton dari casingnya lalu rendam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar